Saturday, March 6, 2010

75% Perusahaan Rugi US$ 2 Juta per Tahun

VIVAnews - Symantec Corp. merilis hasil-hasil temuan mereka seputar kejahatan dunia maya yang tertuang dalam 2010 State of Enterprise Security. Dari penelitian tersebut, terungkap bahwa 42% perusahaan menyebut keamanan sebagai persoalan utama perusahaan mereka.

Meski demikian, itu tidak mengherankan. Pasalnya, 75% perusahaan mengalamai serangan cyber dalam 12 bulan terakhir. Dan serangan tersebut membuat perusahaan skala enterprise menderita kerugian rata-rata US$2 juta per tahun.

“Saat ini melindungi informasi lebih menantang dari sebelumnya,” kata Francis deSouza, Senior Vice President, Enterprise Security, Symantec, pada keterangannya, 5 Maret 2010.

deSouza menyebutkan, perusahaan perlu mengimplementasikan pengamanan dan melindungi infrastruktur serta informasi mereka, menegakkan aturan TI dan mengelola sistem secara lebih efektif. “Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan keunggulan kompetitif mereka di masa di mana informasi sangat menentukan,” ucapnya.

Dari penelitian yang dilakukan Symantec, di luar 42% masalah terkait kejahatan dunia maya, 52% masalah lainnya merupakan masalah non IT.

Responden menyebutkan, 17% masalah yang terjadi merupakan aktivitas kriminal tradisional, 17% kasus yang terkait dengan merek dan hak cipta, 14% gangguan alam, dan 10% merupakan masalah yang ditimbulkan oleh terorisme.

Terakhir, banyak perusahaan melaporkan bahwa keamanan enterprise menjadi semakin sulit untuk dipahami karena kurangnya staf, inisiatif-inisiatif TI baru yang  meningkatkan persoalan keamanan dan masalah-masalah  IT compliance.

Adapun penelitian yang dilakukan Symantec adalah dengan melakukan survei terhadap 2.100 orang yang terdiri dari CIO, CISO dan manager TI perusahaan skala enterprise dari 27 negara pada Januari 2010.

Sumber : VIVAnews

0 comments:

Post a Comment

 

Hyato_Mahasiswa Malang